Kepribadian disebut diri. Dan diri merupakan produk sosial. Oleh karena
itu, sosiologi lebih memusatkan perhatian pada faktor lingkungan
kebudayaan, pengalaman kelompok, dan pengalaman unik sebagai
faktor-faktor pembentukan kepribadian dan cenderung untuk tidak melihat
faktor, warisan biologis dan lingkungan fisik.
Dalam pergaulan hidup, manusia tidak tidak pernah lepas dari penilaian
orang lain. Dalam perilaku sehari-hari terkadang kita sering mendengar
beberapa perilaku yang baik dan buruk yang dilakukan oleh seseorang.
Sikap atau perangai dan tingkah laku dari seseorang disebut kepribadian
atau personality seseorang.
Beberapa ahli berpendapat tentang kepribadian, yaitu:
1. Yinger. Kepribadian yaitu keseluruhan perilaku seorang individu
dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan
serangkaian situasi. Ungkapan sistem kecenderungan tertentu tersebut
menyatakan bahwa setiap orang mempunyai cara berperilaku yang khas dan
tindakan yang sama setiap hari.
2. George Herbert Mead. Dalam bukunya Mind, Self, and Society, ketika
manusia lahir ia belum mempunyai diri. Diri manusia mulai berkembang
tahap demi tahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain.
Setiap anggota baru dalam masyarakat harus mempelajari peran yang ada di
dalam masyarakat. Ada tiga tahap perkembangan diri manusia, yaitu:
a. Play Stage. Dalam tahap ini anak kecil mulai belajar mengambil peran
orang-orang yang berada di sekitarnya. Ia mulai meniru peran yang
dijalankan oleh orang tuanya, kakaknya, tetangganya, atau orang lain
yang berinteraksi dengannya.
b. Game Stage. Tahap ini, seorang anak tidak hanya mengetahui peran yang
harus dijalankannya, tetapi telah mengetahui peran yang dijalankan
orang lain dengan siapa ia berinteraksi. Anak tersebut sudah menyadari
peran yang ia jalankan dan peran yang dijalankan orang lain.
c. Generalized Other. Pada tahap ini, anak telah mampu mengambil
peran-peran orang lain yang lebih luas, tidak sekedar orang-orang
terdekatnya. Ia telah mampu berinteraksi dengan orang lain dalam
masyarakat karena telah memahami peran dirinya dan peran orang lain.
3. Charles Horton Cooley. Menyatakan bahwa konsep diri seseorang
berkembang melalui interaksi dengan orang lain. Diri seseorang merupakan
sebuah produk sosial, yaitu sebuah produk dari interaksi sosial. Selain
itu, ia menyatakan juga bahwa diri seseorang memantulkan apa yang
dirasakan sebagai tanggapan masyarakat terhadapnya. Diri seseorang yang
berkembang melalui interaksi dengan orang lain ini disebut Looking-glass
self.
CH Cooley menyebutkan bahwa Looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap, yaitu:
a. Seseorang membayangkan bagaimana perilaku atau tindakannya tampak bagi orang lain.
b. Seseorang membayangkan bagaimana orang lain menilai perilaku atau tindakan itu.
c. Seseorang membangun konsepsi tentang dirinya berdasarkan asumsi penilaian orang lain terhadap dirinya itu.
Tujuan dari sosialisasi yaitu antara lain:
a. Membekali seseorang dengan keterampilan tertentu.
b. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
c. Mengendalikan fungsi-fungsi organik melalui latihan mawas diri yang tepat.
d. Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar